google-site-verification: google325e077f0fbc766c.html BAG 2 Pengertian Produk - AKSASTUDY
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAG 2 Pengertian Produk


Apa yang dimaksud dengan produk?

 Apa yang dimaksud dengan produk? Kata produk berasal dari bahasa Inggris product

yang berarti sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Bentuk kerja dari

kata product, yaitu produce merupakan serapan dari bahasa Latin produce (re), yang

berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Produk merupakan suatu

hasil dari kegiatan usaha yang sifatnya esensial dan mampu memenuhi kebutuhan

pasar.Produk ditentukan atau dirancang oleh produsen dan diproduksi untuk kepentingan

pasar, dan produk erat kaitannya dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen,

sehingga ia tidak akan memiliki nilai jual apabila produk tersebut tidak menarik konsumen.

Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa. Barang

mempunyai wujud tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik, dapat dilihat, diraba, dan

dirasakan. Disamping itu ada tenggang waktu antara saat diproduksi dan dikonsumsinya.

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,

dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.


a. Definisi Produk menurut para ahli

1) William J. Stanton

Menurut William J. Stanton yang diterjemahkan oleh Rahmat A (1996: 222) , produk secara

sempit dapat diartikan sebagai sekumpulan atribut fisik yang secara nyata terkait dalam

sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara luas, produk merupakan

sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya mencakup warna,

kemasan, harga, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin

diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.


2) Philip Kotler

Menurut Philip Kotler dalam bahasa Inggris menyatakan, A product as anything that can be

offered to a market for attention, acquisition, us or consumption and the migth satisfy a

want or need. Artinya, produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, dibeli/dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu

keinginan / semua kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,

pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan.diterima oleh

pembeli sebagai sebuah hal yang dapat memberikan kepuasan atas keinginannya.


3) H. Djaslim Saladin, SE

Menurut H. Djaslim Saladin, SE dalam bukunya yang berjudul “ Unsur-unsur inti pemasaran

dan managemen pemasaran” (2003: 45), produk dapat diartikan ke dalam tiga pengertian

yaitu :

Dalam pengertian yang sempit, produk merupakan sekumpulan sifat fisik dan kimia yang

berwujud dan dihimpun dalam sebuah bentuk serupa dan telah dikenal.

Dalam pengertian yang luas, produk merupakan sekelompok sifat yang berwujud (

Tangible ) maupun tidak berwujud ( Intangible ), yang didalamnya sudah tercakup harga,

warna, kemasan, prestise pengecer, prestice pabrik, serta pelayanan yang diberikan oleh

produsen dan pengecer kepada konsumen dalam rangka pemenuhan kepuasan yang

ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.

Dalam pengertian secara umum, produk dapat diartikan secara ringkas sebagai segala

sesuatu yang mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik

yang memiliki wujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible).


4) Fandy Tjiptono

Menurut Fandy Tjiptono, pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, serta dikonsumsi pasar

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.


5) Swastha dan Irawan

Menurut Swastha dan Irawan (1990: 165), produk adalah suatu sifat kompleks, baik

dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise

perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan.


Pengertian lain untuk produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan

suatu keinginan atau kebutuhan. Produk juga perlu dipahami sebagai salah satu variabel

yang menentukan dalam kegiatan usaha. Hal ini karena tanpa adanya produk suatu

perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Banyaknya persaingan dalam dunia bisnis menuntut produsen untuk berinovasi

mengembangkan produknya menjadi produk yang unggul dan berkualitas. Produk yang

berkualitas memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan produk kompetitor.


B. Karakteristik Produk

Karakteristi produk yaitu keadaan yang berbeda dari suatu produk apabila

dibandingkan dengan produk-produk pesaingnya. Setiap produk pasti memiliki karakteristik

yang berbeda, dan setiap produsen akan berusaha untuk mendesain produk yang memiliki

karakteristik tersendiri, sehingga para pelanggan akan memiliki persepsi khusus terhadap

produk tersebut. Untuk merebut pangsa pasar, biasanya para produsen menawarkan variasi

produk. Karakteristik sebuah produk mengacu pada bentuk penampilan produk atau atribut

produk dan kualitas produk yang ditawarkan.


C. Atribut Produk

Atribut produk merupakan sesuatu yang melekat pada suatu produk. Atribut memegang

peran penting dalam pemasaran. Sebab atribut menjadi salah satu faktor yang dijadikan bahan

pertimbangan oleh konsumen ketika akan membeli produk.


Menurut Kolter dan Amstrong (2003), atribut produk adalah pengembangan atas suatu

produk yang melibatkan penentuan manfaat yang diberikan. Lebih lanjut mereka

mengemukakan bahwa manfaat yang ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk kualitas

produk, fitur produk, dan gaya serta desain produk.


Teguh Budiarto (1993: 68), atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama

produk sehingga mampu lebih memuaskan konsumen. Atribut produk meliputi merek (brand),

pembungkusan (packaging), label, garansi atau jaminan (warranty), dan produk tambahan

(service). Atribut dapat dipandang secara objektif (fisik produk) maupun secara subjektif

(pandangan konsumen).


Fandy Tjiptono (2007), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan unsur-

unsur atribut produk yang dimaksud adalah terdiri dari merek, harga, desain, jaminan, kualitas

dan pelayanan produk.


Unsur unsur atribut produk

a. Merek

Merek merupakan sebuah nama, simbol, istilah, tanda, lambang, warna, desain, atau

kombinasi dari atribut lain yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi

dari produk pesaing. Pada hakikatnya sebuah merek produk juga merupakan sebuah janji

dari pemasar (perusahaan) untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian manfaat,

ciri-ciri, dan jasa tertentu kepada konsumen. Merek yang bagus juga turut menyampaikan

jaminan tambahan berupa jaminan kualitas kepada konsumennya.

Tujuan pembuatan merek produk, antara lain :

1. Identitas suatu produk yang bermanfaat dalam diferensiasi atau pembeda dari produk

suatu perusahaan dengan produk perusahaan lain.

2. Alat promosi atau sebagai daya tarik sebuah produk

3. Pembina citra dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, dan sebuah prestise

tertentu kepada konsumen.

4. Pengendali pasar


b. Kemasan

Pengemasan (packaging) adalah sebuah proses yang berhubungan dengan perancangan dan

Pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.

Tujuan pemakaian kemasan pada produk :

1. Sebagai pelindung (protection) produk dari kerusakan, perubahan isi, kehilangan,

berkurangnya kadar isi, dsb.

2. Memberikan kemudahan dalam penggunaannya (operating), seperti misalnya kemasan

botol tutup flip agar produk cair tidak mudah tumpah, seperti kemasan parfum didesain

agar mudah menyemprotkan, dsb.

3. Memberikan daya tarik (promotion)

4. Sebagai identitas (image) produk, seperti memberikan kesan mewah, kokoh, awet, dsb.

5. Memudahkan distribusi dan penyimpanan di gudang.


c. Label (labeling)

Labeling berhubungan erat dengan pengemasan. Label adalah bagian dari suatu produk yang

dapat menyampaikan sebuah informasi tentang produk dan perusahaan. Sebuah label dapat

merupakan bagian dari kemasan, atau bisa juga merupakan etiket atau tanda pengenal yang

ditempelkan pada produk.

Secara umum terdapat tiga macam label, yaitu :

1. Brand label, adalah nama merek yang diberikan pada sebuah produk atau dicantumkan

dalam kemasan produk.

2. Descriptive label, adalah label yang memberikan informasi objektif tentang cara

pemakaian, pembuatan, perawatan, perhatian, kinerja produk, dan karakteristik lainnya

yang berkaitan dengan produk.

3. Grade label, adalah label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk (product’s judget

quality) dengan suatu angka, huruf, atau kata. Contohnya di Amerika, buah persik dalam

kaleng akan diberi label kualitas A, B, C, sedangkan pada jagung dan gandum diberi label 1

dan 2.


d. Layanan Perlengkapan ( supplementary service)

Dewasa ini sebuah produk tidak terlepas dari unsur jasa dan layanan, baik jasa sebagai produk

inti (jasa Murni) ataupun jasa sebagai pelengkap. Unsur jasa murni pada umumnya sangat

bervariasi di antara setiap tipe usaha, namun layanan pelengkapnya memiliki kesamaan.

Layanan pelengkap dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelompok, yaitu :

1. Informasi, misalnya harga, jalan atau arah menuju tempat produsen, jadwal penyampaian

produk, petunjuk penggunaan produk, peringatan, kondisi layanan, pemberitahuan

perubahan, konfirmasi reservasi, dokumentasi, rekapitulasi rekening, tiket, dan tanda

terima.

2. Konsultasi, misalnya pemberian saran, konseling pribadi, auditing, dan konsultasi

manajemen atau teknis.

3. Order taking, mencakup aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu, jasa berbasis

kualifikasi, misalnya perguruan tinggi, jasa layanan), order entry, dan reservasi (meja,

tempat duduk, ruang, professional appointments, admisi)

4. Hospitality, misalnya sambutan, food and beverages, toilet, perlengkapan kamar mandi,

fasilitas menunggu (koran, majalah, hiburan, ruang tunggu), transportasi, dan keamanan.

5. Caretaking, terdiri atas perhatian dan perlindungan barang milik konsumen yang dibawa

(parkir kendaraan, penanganan bagasi, titipan tas, dsb.), serta perhatian dan perlindungan

barang yang dibeli konsumen (pengemasan, pengantaran, transportasi, instalasi,

pembersihan, diagnosis, inspeksi, pemeliharaan preventif, inovasi, dan upgrades).

6. Exceptions, mencakup permintaan khusus, penyampaian produk menangani komplain atau

saran, pemecahan masalah (jaminan atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang

muncul dari pemakaian produk, termasuk masalah dengan stafate konsumen lainnya), dan

restitusi (kompensasi, pengembalian uang, dll)

7. Billing, mencakup laporan rekening periodik, laporan verbal mengenai jumlah rekening,

faktur untuk transaksi individual, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening, dan self-

billing.

8. Pembayaran, berupa pelangganberinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima

pembayaran, kontrol, dan verifikasi, serta pengurangan otomatis atas rekening nasabah.


e. Jaminan ( garansi )

Jaminan adalah sebuah janji dari produsen kepada konsumen berkaitan dengan

produknya. Misalnya,

produsen memberikan jaminan dengan memberikan ganti rugi kepada konsumen jika

produknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jaminan dapat meliputi reparasi, kualitas

produk, ganti rugi (produk ditukar atau uang kembali), dan sebagainya. Jaminan ada yang

bersifat tertulis dan ada yang tidak tertulis. Unsur jaminan ini sering dimanfaatkan sebagai

aspek promosi, terutama pada produk-produk yang memiliki daya tahan lama.


f. Jenis – jenis Produk

Secara umum, produk dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu produk konsumsi dan produk

industri.

Produk Konsumsi

Produk Konsumsi merupakan setiap produk yang digunakan oleh konsumen akhir. Dalam

hal ini, produk yang dibeli akan dikonsumsi / digunakan secara langsung dan tidak akan

dijual atau pun dibisniskan kembali oleh orang yang bersangkutan.

Produk Industri

Produk Industri merupakan setiap produk yang sengaja dibeli sebagai bahan baku atau pun

sebagai barang yang diperdagangkan kembali oleh pembelinya. Dalam hal ini, produk yang

dibeli akan dibuat menjadi produk lain atau pun dijual kembali dengan tujuan mencari

keuntungan.


D. Tingkatan Produk

Sebelum merencanakan penawaran penjualan, seorang pemasar perlu memahami lima

tingkatan produk. Setiap tingkatan produk akan menambah nilai pelanggan yang lebih besar.

Kelima tingkatan ini merupakan bagian dari hirarki nilai pelanggan (customer value hierarchy).

Lima tingkatan tersebut adalah :

1. Manfaat inti (core benefit)

Manfaat inti berada pada tingkat dasar dalam hierarki nilai pelanggan. Yaitu manfaat yang

sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. Misalnya, dalam dunia hiburan orang membeli tiket bioskop dengan tujuan utama untuk menonton film.

2. Produk dasar (basic product)

Pada tingkat kedua pemasar harus dapat mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.

Produk dasar

disini mengandung makna bentuk dasar dari suatu produk yang minimal dapat dirasakan oleh

panca indera manusia. Misalnya, di mall-mall dalam kita berbelanja, selalu dilengkapi full AC,

full musik, ada troly, toilet di dalam, lift.

3. Produk yang diharapkan (expected product)

Pada tingkat ketiga, pemasar perlu mempersiapkan produk sesuai dengan harapan konsumen.

Produk

Perlu dirancang dengan berbagai atribut yang menarik. Misalnya, dalam setiap kita berbelanja

ingin selalu ke mall, sebab kita ingin bisa berbelanja dengan kenyamanan-kenyamanan.

4. Produk tambahan (augmented product)

Pada tingkat keempat adalah produk tambahan, yaitu atribut produk yang khas dan berbeda

dengan

atribut produk pesaing. Pada tingkat ini pemasaran menyiapkan tambahan berbagai manfaat

dan layanan kepada konsumen, sehingga mampu menambah kepuasan konsumen dan

membedakan dengan produk pesaing. Misalnya, pelayanan menunjukkan barang yang

dibutuhkan.

5. Produk potensial (potencial product)

Tingkat kelima adalah produk potensial, yaitu berbagai macam tambahan dan perubahan

penawaran

yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Tingkatan ini

merupakan tempat perusahaan mencari cara baru dalam memuaskan pelanggan dan

membedakan penawaran mereka dari para pesaing. Misalnya, produk barang-barang yang

ditawarkan selalu premier

Posting Komentar untuk "BAG 2 Pengertian Produk"